Udara dingin pagi ini terasa menusukku tajam,
jauh lebih tajam dari sebilah belati.
Bibir ini masih bisa memberikan sebuah senyum,
senyum lirih saat menatapnya yang hanya duduk diam dalam kepedihan.
Jiwaku meringis perih sambil berbisik,
"Tetaplah di sana untukku, sayang"
Waktu berjalan sangat cepat,
atau hanya aku kah yang merasakannya?
Kemarin terasa begitu menyenangkan,
keesokan harinya segalanya terasa begitu biru.
Kita tahu jalan ini sangat sulit,
tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Jiwa ini mulai rapuh,
memudar...
Mungkinkah secepat itu?
Akankah kau tetap di sini bersamaku?
Berjuang melewati segala kesulitan ini...
Kuatkah aku?
Kuatkah kau?
Kuatkah kita?
Aku berlutut,
memohon kau untuk tetap bertahan,
memohon kau untuk membangun kembali kepercayaanmu seperti kau membuatku percaya.
"... No matter how bad we've hurt each other,
just stay there to support each other, by knowing, seeing, and feeling the beauty of the way that we're living and loosing..."
I LOVE YOU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar